Kelahiran prematur merupakan salah satu faktor yang dapat menghambat proses menyusui. Bayi prematur umumnya memiliki refleks menghisap yang lemah dan kesulitan menempel pada payudara ibu. Hal ini dapat membuat ibu yang melahirkan prematur terkendala untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayinya.
Namun, kabar baiknya adalah relaktasi pada ibu dengan riwayat prematur mungkin. Relaktasi adalah proses mengembalikan kembali produksi ASI yang telah berhenti total atau berkurang signifikan.
Dengan strategi dan dukungan yang tepat, ibu dengan riwayat prematur dapat memberikan ASI terbaik bagi bayinya.
Tantangan Relaktasi pada Ibu dengan Riwayat Prematur
Ibu dengan riwayat prematur mungkin menghadapi beberapa tantangan dalam proses relaktasi, antara lain:
- Produksi ASI yang rendah: Bayi prematur umumnya tidak dapat menyusu dengan efektif, sehingga produksi ASI ibu mungkin lebih rendah.
- Kesulitan menyusui: Bayi prematur mungkin memiliki refleks menghisap yang lemah dan kesulitan menempel pada payudara ibu.
- Stres dan kecemasan: Kelahiran prematur dapat menyebabkan stres dan kecemasan pada ibu, yang dapat menghambat produksi ASI.
- Kurangnya dukungan: Ibu dengan riwayat prematur mungkin tidak mendapatkan dukungan yang cukup dari keluarga, teman, dan tenaga kesehatan.
Strategi Relaktasi pada Ibu dengan Riwayat Prematur
Berikut adalah beberapa strategi yang dapat dilakukan ibu dengan riwayat prematur untuk relaktasi:
- Mulai sesegera mungkin: Semakin cepat ibu mulai relaktasi, semakin besar peluang untuk meningkatkan produksi ASI. Idealnya, ibu mulai relaktasi dalam waktu 24 jam setelah melahirkan.
- Sering menyusui: Ibu perlu sering menyusui bayinya, minimal 8-12 kali dalam 24 jam.
- Memompa ASI: Memompa ASI secara teratur dapat membantu untuk meningkatkan produksi ASI. Ibu dapat memompa ASI setiap 2-3 jam, atau lebih sering jika perlu.
- Skin-to-skin contact: Skin-to-skin contact dengan bayi dapat membantu merangsang produksi ASI dan membangun bonding antara ibu dan bayi.
- Gunakan bantal menyusui: Bantal menyusui dapat membantu menopang bayi dan membuat menyusui lebih nyaman.
- Minum air putih yang cukup: Minum air putih yang cukup sangat penting untuk membantu tubuh memproduksi ASI.
- Makan makanan yang bergizi: Makan makanan yang bergizi seimbang dapat membantu ibu untuk mendapatkan energi dan nutrisi yang dibutuhkan untuk menyusui.
- Istirahat yang cukup: Istirahat yang cukup sangat penting untuk membantu tubuh ibu pulih dan memproduksi ASI.
- Kelola stres: Stres dapat menghambat produksi ASI. Ibu perlu menemukan cara untuk mengelola stres dengan baik, seperti yoga, meditasi, atau mendengarkan musik.
- Dapatkan dukungan dari keluarga dan teman: Dukungan dari keluarga dan teman sangat penting untuk membantu ibu dalam proses relaktasi.
- Bergabung dengan komunitas relaktasi: Komunitas relaktasi menyediakan tempat bagi ibu untuk berbagi pengalaman dan saling mendukung dalam proses relaktasi.
- Berkonsultasi dengan dokter atau konsultan laktasi: Dokter atau konsultan laktasi dapat memberikan saran dan dukungan kepada ibu selama proses relaktasi.
Dukungan untuk Ibu dengan Riwayat Prematur yang Melakukan Relaktasi
Ada banyak sumber daya yang tersedia untuk membantu ibu dengan riwayat prematur yang melakukan relaktasi, antara lain:
- Dokter atau konsultan laktasi: Dokter atau konsultan laktasi dapat memberikan saran dan dukungan kepada ibu selama proses relaktasi.
- Komunitas relaktasi: Komunitas relaktasi menyediakan tempat bagi ibu untuk berbagi pengalaman dan saling mendukung dalam proses relaktasi.
- Website dan buku tentang relaktasi: Ada banyak website dan buku yang tersedia yang berisi informasi tentang relaktasi.
- Hotline menyusui: Hotline menyusui menyediakan layanan informasi dan konseling tentang menyusui, termasuk relaktasi.
Penutup
Relaktasi pada ibu dengan riwayat prematur mungkin dan bermanfaat bagi ibu dan bayi. Dengan strategi dan dukungan yang tepat, ibu dengan riwayat prematur dapat memberikan ASI terbaik bagi bayinya.
Ibu dengan riwayat prematur yang ingin relaktasi disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau konsultan laktasi untuk mendapatkan informasi dan dukungan yang tepat.