Latar belakang : Air Susu Ibu (ASI) dianggap sebagai zat yang optimal untuk bayi baru lahir karena kemampuannya untuk memberikan nutrisi lengkap dan peningkatan kesehatan bayi terkait dari kekebalan tubuh, insiden penyakit gastrointestinal yang minim (Salminen et al., 2020). Hormon prolaktin merupakan hormone yang berperan dalam perkembangan kelenjar alveolar-lobular di payudara untuk inisiasi pengeluaran ASI(Lawrence, A. Ruth; Robert, 2022). Genistein merupakan jenis isoflavonoid yang kandungannya ditemukan banyak di kedelai dan olahannya (tempe, tahu) berperan dalam sintesa prolaktin serum (Gorkski, et al., 2007; Yu et al., 2021). Indeks Masa Tubuh (IMT) merupakan indikator status gizi ibu yang juga dapat berpengaruh terhadap prolaktin serum (Roelfsema et al., 2012; Słowik et al., 2019). Dalam penelitian ini akan dibahas terkait hubungan Asupan genistein dan IMT terhadap kadar prolaktin serum ibu menyusui. Metode : Penelitian Observasional analitik pada 110 ibu menyusui di Wilayah Kerja Puskesmas Benowo dan Kenjeran, Surabaya. Hasil : Hasil uji korelasi Spearmas menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara asupan genistein terhadap kadar prolaktin serum ibu (p=0,001) dan IMT terhadap kadar prolaktin serum ibu (p=0,036) (uji pearson). Diskusi : Sifat estrogenik genistein sangat mirip dengan estrogen endogen disinyalir dapat meningkatkan pembentukan kadar prolaktin serum ibu dan aktivitasnya yang meningkatkan jalur JAK2-STAT5 dalam pembentukan beta-casein yang sangat berperan dalam produksi susu mamalia (Thangavel et al., 2019;Tsugami et al, 2022). Peningkatan kadar IMT dalam tubuh disertai dengan peningkatan kadar prolaktin serum akibat minimnya ketersediaan situs dopamin 2 reseptor (D2R) dalam tubuh ibu menyusui (Kook dalam Indrayani et al., 2018).
Keywords : Asupan Genistein, Indeks Massa Tubuh, Kadar Prolaktin Serum, Ibu Menyusui, ASI eksklusif, nutrisi ibu menyusui.