Harvesting kolostrum atau pengumpulan kolostrum saat kehamilan adalah proses mengumpulkan ASI pertama (kolostrum) yang diproduksi oleh ibu hamil. Kolostrum ini sangat kaya akan nutrisi dan antibodi yang penting untuk kesehatan bayi baru lahir, terutama bayi prematur atau bayi dengan berat badan lahir rendah.
Apa itu Kolostrum?
Kolostrum adalah cairan kental berwarna kekuningan yang diproduksi oleh kelenjar susu ibu selama trimester ketiga kehamilan dan beberapa hari pertama setelah melahirkan. Kolostrum mengandung:
- Antibodi: Melindungi bayi dari infeksi.
- Protein: Membantu pertumbuhan sel dan jaringan bayi.
- Laktosa: Memberikan energi.
- Vitamin dan mineral: Penting untuk perkembangan bayi.
Kenapa Perlu Dilakukan Harvesting Kolostrum?
- Untuk bayi prematur: Bayi prematur seringkali memiliki sistem kekebalan tubuh yang belum matang. Kolostrum dari ibunya dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh mereka.
- Untuk bayi dengan berat badan lahir rendah: Bayi dengan berat badan lahir rendah juga membutuhkan nutrisi ekstra yang terdapat dalam kolostrum.
- Untuk bayi yang sakit: Kolostrum dapat membantu mempercepat pemulihan bayi yang sakit.
Bagaimana Cara Melakukan Harvesting Kolostrum?
- Konsultasi dengan dokter/konselor menyusui : Sebelum melakukan harvesting kolostrum, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu.
- Stimulasi payudara: Anda dapat merangsang payudara dengan cara memompa atau memerah secara manual.
- Pengumpulan kolostrum: Kolostrum yang keluar dapat ditampung dalam wadah yang bersih dan steril.
- Penyimpanan: Kolostrum yang telah dikumpulkan dapat disimpan dalam lemari pendingin atau freezer.
Manfaat Harvesting Kolostrum
- Meningkatkan kekebalan tubuh bayi: Kolostrum mengandung antibodi yang sangat penting untuk melindungi bayi dari infeksi.
- Membantu pertumbuhan bayi: Nutrisi yang terkandung dalam kolostrum sangat baik untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi.
- Memudahkan proses menyusui: Bagi ibu yang kesulitan memberikan ASI langsung, kolostrum yang telah dikumpulkan dapat diberikan melalui pipet atau sendok.
Kapan Harus Mulai Harvesting Kolostrum?
Waktu yang tepat untuk memulai harvesting kolostrum akan bervariasi pada setiap ibu hamil. Biasanya, ibu hamil dapat mulai melakukan harvesting kolostrum pada trimester ketiga kehamilan atau saat usia kehamilan diatas 37 minggu, terutama jika ada risiko bayi lahir prematur atau memiliki kondisi medis tertentu.
Cara Menyimpan Kolostrum dengan Benar
Penyimpanan yang benar sangat penting untuk menjaga kualitas kolostrum.
- Wadah: Gunakan wadah khusus ASI atau botol kecil yang bersih dan steril.
- Label: Tulis tanggal pemerahan pada setiap wadah.
- Suhu:
- Pendingin (Chiller): 3-5 hari
- Freezer: 6 bulan, jika di freezer dalam bisa sampai 12 bulan
- Porsi: Bagi kolostrum menjadi porsi kecil agar lebih mudah digunakan dan menghindari pembuangan yang terlalu banyak jika sebagian tidak terpakai.
- Hindari pembekuan ulang.
Cara Memberikan Kolostrum yang Sudah Disimpan kepada Bayi
Memberikan kolostrum yang sudah disimpan kepada bayi merupakan langkah penting untuk memberikan nutrisi dan perlindungan terbaik bagi si kecil. Berikut adalah beberapa cara yang aman dan tepat untuk memberikan kolostrum:
1. Cairkan Kolostrum dengan Benar
- Jangan gunakan microwave: Panas microwave dapat merusak nutrisi dalam kolostrum.
- Cara yang benar:
- Air hangat: Rendam wadah berisi kolostrum dalam air hangat sampai mencair.
- Bawah air mengalir hangat: Alirkan air hangat ke bagian bawah wadah berisi kolostrum sampai mencair.
2. Uji Suhu
- Teteskan sedikit pada pergelangan tangan: Pastikan suhu kolostrum sudah hangat, tidak terlalu panas atau dingin.
3. Alat untuk Memberikan Kolostrum
- Pipet: Alat yang paling umum digunakan, terutama untuk bayi baru lahir.
- Sendok kecil: Bisa digunakan jika bayi sudah sedikit lebih besar dan bisa menyusu.
- Cup: Untuk bayi yang sudah mulai belajar minum dari cup.
4. Posisi Memberi Makan
- Posisi menyusui: Meskipun menggunakan alat bantu, posisi menyusui tetap penting untuk memberikan kenyamanan pada bayi dan merangsang produksi ASI.
- Dukung kepala dan leher bayi: Pastikan bayi dalam posisi tegak dan kepala sedikit lebih tinggi dari tubuhnya.
5. Jumlah yang Diberikan
- Awal: Beberapa tetes saja sudah cukup pada awal pemberian.
- Meningkatkan bertahap: Seiring waktu, jumlahnya dapat ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan bayi.
6. Frekuensi Pemberian
- Sesering mungkin: Idealnya, kolostrum diberikan sesering mungkin, terutama pada beberapa hari pertama kehidupan.
- Ikuti anjuran dokter: Dokter atau konsultan laktasi dapat memberikan anjuran yang lebih spesifik sesuai kondisi bayi.
7. Perhatikan Tanda-Tanda Bayi Kenyang
- Menolak menyusu: Bayi akan memberikan tanda-tanda ketika sudah kenyang.
- Tertidur: Bayi yang kenyang biasanya akan tertidur dengan tenang.
Kesimpulan
Harvesting kolostrum adalah langkah proaktif yang dapat diambil ibu hamil untuk memberikan yang terbaik bagi bayinya. Dengan melakukan penyimpanan yang tepat, kolostrum ini dapat menjadi asupan pertama yang sangat berharga bagi bayi baru lahir.